Minggu, 25 Juli 2021

Simbol-simbol dasar dan Toleransi

 

Materi Pembelajaran    : Teknik Gambar Manufaktu

Kelas                              : XI

KD 3.1 Memahami Aturan Gambar Teknik Mesin dan Tanda Pengerjaan

Materi  Ke- 2. Minggu 4 Bulan Juli  2021

Jadwal Daring Senin, 26 Juli 2021 Pukul 08.45 -09.45

Pokok Pembahasan “Simbol-simbol dasar dan Toleransi”

PETUNJUK BELAJAR DARING

1.   Pelajari materi yang diberikan di Halaman Ini

2.   Kerjakan Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan mencantumkan Nama lengkap Kelas

3.   Mengerjakan Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi ini dan sebagai bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring

4.   Pengerjaan Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal mengerjan

5.   Siswa yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti Evaluasi

MATERI PEMBELAJAN

Simbol-simbol dasar


Simbol dengan harga kekasaran yang dikehendaki


Simbol dengan tambahan perintah pengerjaan



Simbol letak perintah dan harga kekasaran





Peletakan Tanda Pengerjaan

Tanda pengerjaan itu harus diletakkan langsung pada permukaan hanya satu tanda saja untuk permukaan yang sama. Bila ada simbol-simbol tambahan tanda pengerjaan harus diletakkan seperti gambar dibawah.

 

Tanda Pengerjaan Umum

 Bila seluruh permukaan benda kerja itu harga kekasarannya sama, maka pemberian simbol cukup satu saja didekat nomor bagian.




Simbol-simbol arah alur pengerjaan



Toleransi

Toleransi ukuran merupakan perbedaan ukuran antara kedua harga batas di mana ukuran atau jarak permukaan/batas geometri komponen harus terletak. Setiap komponen perlu didefinisikan suatu ukuran dasar sehingga kedua harga batas (maksimum dan minimum), yang membatasi daerah toleransi dapat dinyatakan dengan suatu penyimpangan terhadap ukuran dasar. Ukuran dasar ini sedapat mungkin dinyatakan dengan bilangan bulat. Besar dan tanda (positif atau negatif) penyimpangan dapat diketahui dengan cara mengurangkan ukuran dasar terhadap harga batas yang bersangkutan.

Berdasarkan atas pertimbangan akan pentingnya komponen dengan bentuk silinder (yang mempunyai penampang lingkaran) dalam bangunan mesin serta untuk mempermudah pembahasan, selanjutnya hanya akan dipandang komponen-komponen silindrik. Tentu saja sistem limit dan suaian ISO ini dapat pula digunakan untuk komponen-komponen yang tidak silindrik. Dengan demikian, istilah lubang (hole) dan poros (shaft) dapat diartikan secara lebih luas dengan maksud untuk menunjukan “ruang kosong” dan “ruang padat” yang dibatasi oleh dua buah muka atau bidang-bidang singung. Contohnya lebar alur dan tebal pasak. Dengan mengambil contoh suatu poros dan suatu lubang, beberapa istilah yang telah didefinisikan tersebut serta beberapa istilah lain yang penting diperlihatkan pada gambar.

1.       Toleransi Linier (Linier Tolerances)

Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja, sulit sekali untuk mencapai ukuran dengan tepat, hal ini disebabkan antara lain sebagai berikut.

a.       Kesalahan melihat alat ukur.

b.       Kondisi alat/mesin.

c.       Terjadi perubahan suhu pada waktu penyayatan/pengerjaan benda kerja. Berdasarkan paparan tersebut, setiap ukuran dasar harus diberi dua penyimpangan

izin yaitu penyimpangan atas dan penyimpangan bawah. Perbedaan antara penyimpangan atas dan penyimpangan bawah merupakan toleransi. Tujuan penting toleransi ini merupakan agar benda kerja dapat diproduksi secara massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat memenuhi fungsinya, terutama fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin otomotif yang diperdagangkan.

2.    Istilah dalam Toleransi

Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan paparan berikut ini.



Keterangan:

Ud: ukuran dasar (nominal), ukuran yang dibaca tanpa penyimpangan.

Pa: penyimpangan atas (upper allowance), penyimpangan terbesar yang diizinkan.

Pb: penyimpangan bawah (lower allowance) penyimpangan terkecil yang diizinkan. Umaks: ukuran maksimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan penyimpangan atas. Umin: ukuran minimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan penyimpangan bawah.

TL: toleransi lubang;

 TP: toleransi poros, perbedaan antara penyimpangan atas dengan penyimpangan bawah atau perbedaan antara ukuran maksimum dengan ukuran minimum izin. Terletak di antara ukuran minimum izin sampai dengan ukuran maksimum izin.

3.     Toleransi Umum

Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar, sedangkan tolertansi khusus hanya mewakili ukuran dasar dengan toleransi tersebut dicantumkan. Berikut disampaikan tabel toleransi umum yang standar pada gambar kerja kualitas toleransi umum dipilih antara teliti, sedang atau kasar. Jadi, yang paling sering dipilih merupakan kualitas sedang (medium).

Tabel 1.1 Toleransi umum


Tabel 1.2 Toleransi umum untuk radius dan chamfer



Tabel 1.3 Toleransi umum untuk sudut

4.  Standar Toleransi Internasional IT

Toleransi, yaitu perbedaan penyimpangan atas dan bawah, harus dipilih secara saksama, agar sesuai dengan persyaratan fungsionalnya. Kemudian macam-macam niai numeric dari toleransinya untuk tiap pemkaian dapat dipilh oleh si perencana. Guna mengindari keraguan dan untuk keseragaman nilai toleransi standar telah ditentukan oleh ISO/R286). Toleransi standar ini disebut “Toleransi Internasional” atau “IT”. Dianjurkan bagi perencana untuk memakai nilai IT untuk toleransi yang diinginkan.

5.  Tingkat Diameter Nominal

Guna mudahnya, rumus yang diberikan pada persamaan untuk menghitung toleransi standar dan penyimpangan pokok disesuaikan dengan tingkat diameter pada Tabel 1.4. Hasilnya telah dihitung atas dasar harga rata-rata geometric D dari diameter-diameter ekstrim tiap tingkat, serta dapat dipakai untuk semua diameter dalam tingkatan tersebut. Guna seluruh tingkat sampai dengan 3 mm, diameter rata-rata diambil sebagai rata-rata geometrik dari 1 dan 3 mm. Dalam keadaan normal dipakai tingkat utama, tetapi jika dipandang perlu tingkat antara dapat dipakai.

6.  Kualitas Toleransi

Dalam sistem standar limit dan suaian, sekelompok toleransi yang dianggap mempuyai ketelitian yang setaraf untuk semua ukuran dasar, disebut Kualitas Toleransi. Telah ditentukan 18 kualitas toleransi, yang disebut toleransi standar yaitu IT 01, IT 0, IT 1 sampai dengan IT 16. Nilai toleransi meningkat dari IT 01 sampai dengan IT 16. IT 01 sampai dengan IT 4 diperuntukkan pekerjaan yang sangat teliti, seperti alat ukur, instrumen-inetrumen optic, dan sebagainya. Tingkat IT 5 s/d IT 11 dipakai dalam bidang permesinan umum, untuk bagian-bagian mampu tukar, yang dapat digolongkan pula dalam pekerjaan sangat teliti, dan pekerjaan biasa. Tingkat IT 12 s/d IT 16 dipakai untuk pekerjaan kasar.

Tabel 1. 4 Tingkat Diameter Nominal



Tabel 1. 5 Nilai toleransi standar untuk kualitas 5 s/d 16


Tabel 1. 6 Nilai toleransi standar untuk kualitas 0,1, 0 dan 1


Guna tingkat toleransi IT 5 s/d 16, nilai toleransinya ditentukan oleh satuan toleransi i, sebagai berikut: i = 0,453 D + 0,001D Dalam satuan micron, dan D, harga rata-rata geometrik dari kelompok ukuran nominal, dalam mm. Harga toleransi standar untuk tingkat 5 s/d 16 diberikan dalam Tabel 1.5, sebagai hubungan dengan satuan toleransi i. Guna tingkatan di bawah 5, nilai-nilai toleransi stnadar ditentukan sesuai Tabel 1.6. Nilai IT 2 s/d IT 4 telah ditentukan kira-kira secara geometric antara nilai-nilai IT 1 dan IT 5 (lihat Tabel 1.7)

Tabel 1. 7 Nilai numerik untuk toleransi standar (Metrik)

 


Cek List Siswa Yang Sudah Absen dan Mengerjakan Tugas
Tugas atau Evaluasi Pembelajajran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Soal PAT DPTM Tahun 2021/2022

 1. Menganalias Prediksi Kekuatan Sambungan Soal Evaluasi Klik Disini  Hasil Evaluasi Klik Disini 2.  Menerapkan Teknik Kekuatan Transmisi(p...