Rabu, 27 Januari 2021

BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

 

Materi Pembelajaran  “Produk Kreatif dan Kewirausahaan”

KD 3 7 Menganalisa biaya produksi prototype produk barang jasa

Materi Minggu 4 Bulan Januari 2021

Jadwal Daring Kamis, 28 Januari 2021 Pukul 09.30 -11.00

Pokok Pembahasan “ BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

 PETUNJUK BELAJAR DARING

  1.  Pelajari materi yang diberikan di Halaman Ini
  2. Kerjakan Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan mencantumkan Nama lengkap Kelas
  3. Mengerjakan Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi ini dan sebagai bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring
  4. Pengerjaan Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal mengerjan
  5. Siswa yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti Evaluasi

MATERI PEMBELAJAN

  1. BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE BARANG/JASA

Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Banyak yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis.

Bagi suatu perusahaan memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada 3 faktor utama, yaitu jumlah barang yag harus di produksi, biaya per unit, dan harga jual per unit produk tersebut.

Salah satu cara untuk mencapai laba adalah memperhatikan biaya, dianataranya biaya harga pokok penjualan di upayakan dapat ditekan seminimal mungkin. Harga pokok merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang diharapkan nantinya memperoleh laba.

  • PENGERTIAN BIAYA

Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Menurut ilmu ekonmi, biaya terbagi menjadi 2, yaitu biaya eksplisit dan biaya emplisit. Biaya ekspilist adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisiki sperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal.

Menurut Mulyadi (2010:8), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkin tidak terjadi utuk tujuan tertentu.

Biaya prosuksi adalah akumulasi dari seluruh biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan menghasilka suatu produk/barang. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang jadi siap dipasarkan kepada konsumen.

Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produk ini mempunyai definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

  • KLASIFIKASI BIAYA

Penggolongan menurut Mulyadi (2009:13-16) adalah sebagai berikut:

  1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran sehubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
  • Pengeluaran biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perushaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok: biaya prosuksi, biaya pemasaran, serta biaya administrasi atau umum.
  • Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dibagi mejadi 2 golongan:
  • biaya langsung. Biaya langsung adlah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Dengan demikian dengan mudah diindentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.
  • biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tidak mudah diidentifikaikan denga prosuk tertentu.
  • Penggolongan menurut perilakunya dlama hubungnnya dengan perubahan volume penjualan. Biaya dapat digolongkan menjadi 4:
  • biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berupa sebanding dengan perubahan volume egiatan
  • biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
  • biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tepat untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah engan tujuan dengan jumlah konstanta pada volume produksi tertentu.
  • biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
  • Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya. Biaya ini dapat dibagi menjadi 2:
  • pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
  • pengeluaran pendapat adalah biaya yag mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
  • BIAYA PRODUKSI

Biaya berbeda dengan biaya dengan non produksi perbedaanya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran, layanyanan pelanggan, design maupun administrasi pada umunya.

  1. Analisis biaya produksi

Untuk menghitung Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost (TFC) adlah dengan cara menambah Biaya Tetap/Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variabel/Variabel Cost (VC).

Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perushaan untuk membeli semua keperluan baik barang maupun jasa yang akan digunaka dalam proses produksi demi menghasilkan/produksi suatu barang. Total Fixed Cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya.

  1. Biaya Variabel Total/Total Variabel Cost (TVC) adlah keseluruhan biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.

  • Cara menghitung Biaya Rata-Rata/Average Variable Cost (AFC) adalah cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
  • Cara menghitung Variabel Rata-Rata/Average Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
  • Cara menghitung biaya Total Rata-Rata/Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
  • Biaya Marginal/Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambaha produksi satu unit barang/produksi.

Laporan Biaya Produksi

Laporan biaya produksi disebut pula sebaga laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu:

  1. Data produksi. Dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produksi yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam suatu periode.
  2. Biaya yang dibebankan. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamanya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.
  3. Perhitungan harga pokok. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penemepatan produk yang telah selesai diproduksi.

Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi batang yang akan dijual. Biaya tersebut sring disebut sebagai harga pokok produksi.

  • UNSUR – UNSUR BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

  1. Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Semua bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yan sederhana dan ekonomis, atau merupakan setiap baha baku yang menjadu bagian yang tak terpisahkan dari produk jadi.sebaai contoh, dalam membuat pakaina pria, kain merupakan bahan langsung.

  • Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

Tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produksi jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu atau merupakan upah yang diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadaa mentah menjadi produk jadi. Sebagai contoh, upah yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakaian yang memotong kain dan menjahit hasil potongan tersebut aalah biaya tenaga kerja langsung.

  • Overhead pabrik (Factory Overhead)

Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua buiaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Terkadang biaya ini disebut sebagai overhead produksi (manufacturing overhead) atau beban pabrik (factory burden). Overhead pabrik. Penekanannya disini adalah pada istilah biaya produksi. Sebagai contoh, upah pengendali persediaan adalah overhead pabrik. Namun, gaji seorang tugas penjualan merupakan beban pemasaran.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu:

  1. Biaya bahan baku idak langsung
  2. Biaya tenaga kerja tidak langsung
  3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
  4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
  5. Biaya lisrtik dan air pabrik
  6. Biaya asuransi
  7. Operasi lain-lain

Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variable costing. Pada metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri  dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabbrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variable costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja.

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok roduksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing.

  1. Full Costing

Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap ditambaha dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran dan biaya adminsitrasi dan umum). Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi.

  • Variable Costing

Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitunkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variable) dan biaya terdiri.


EVALUASI


Hasli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Soal PAT DPTM Tahun 2021/2022

 1. Menganalias Prediksi Kekuatan Sambungan Soal Evaluasi Klik Disini  Hasil Evaluasi Klik Disini 2.  Menerapkan Teknik Kekuatan Transmisi(p...