Kamis, 28 Januari 2021

Rangkaian Listrik

 

Materi Pembelajaran  Dasar Perencanaan Teknik Mesin

KD 3.8 Memahami Dasar-dasar Kelistrikan

Materi Minggu 4 Bulan Januari 2021

Jadwal Daring Jum’at, 29 Januari 2021 Pukul 13.00 -15.00

Pokok Pembahasan “Rangkaian Listrik  

PETUNJUK BELAJAR DARING

  1. Pelajari materi yang diberikan di Halaman Ini
  2. Kerjakan Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan mencantumkan Nama lengkap Kelas
  3. Mengerjakan Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi ini dan sebagai bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring
  4. Pengerjaan Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal mengerjan
  5. Siswa yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti Evaluasi

MATERI PEMBELAJAN

RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 
1. Adanya sumber tegangan 
2. Adanya alat penghubung 
3. Adanya beban



Gambar 4. Rangkaian Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup. 

1. Cara Pemasangan Alat Ukur
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”

2. Hukum Ohm 
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

I = V/R
V = R x I


R = V/I

Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah: 
P = I x V 
P = I x I x R 
P = I² x R

3. HUKUM KIRCHOFF 

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).



Gambar 5. loop arus“ KIRChOFF “ 

Jadi: 
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5 


EVALUASI 

Rabu, 27 Januari 2021

BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

 

Materi Pembelajaran  “Produk Kreatif dan Kewirausahaan”

KD 3 7 Menganalisa biaya produksi prototype produk barang jasa

Materi Minggu 4 Bulan Januari 2021

Jadwal Daring Kamis, 28 Januari 2021 Pukul 09.30 -11.00

Pokok Pembahasan “ BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA

 PETUNJUK BELAJAR DARING

  1.  Pelajari materi yang diberikan di Halaman Ini
  2. Kerjakan Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan mencantumkan Nama lengkap Kelas
  3. Mengerjakan Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi ini dan sebagai bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring
  4. Pengerjaan Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal mengerjan
  5. Siswa yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti Evaluasi

MATERI PEMBELAJAN

  1. BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE BARANG/JASA

Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Banyak yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis.

Bagi suatu perusahaan memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada 3 faktor utama, yaitu jumlah barang yag harus di produksi, biaya per unit, dan harga jual per unit produk tersebut.

Salah satu cara untuk mencapai laba adalah memperhatikan biaya, dianataranya biaya harga pokok penjualan di upayakan dapat ditekan seminimal mungkin. Harga pokok merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang diharapkan nantinya memperoleh laba.

  • PENGERTIAN BIAYA

Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Menurut ilmu ekonmi, biaya terbagi menjadi 2, yaitu biaya eksplisit dan biaya emplisit. Biaya ekspilist adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisiki sperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal.

Menurut Mulyadi (2010:8), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkin tidak terjadi utuk tujuan tertentu.

Biaya prosuksi adalah akumulasi dari seluruh biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan menghasilka suatu produk/barang. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang jadi siap dipasarkan kepada konsumen.

Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produk ini mempunyai definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

  • KLASIFIKASI BIAYA

Penggolongan menurut Mulyadi (2009:13-16) adalah sebagai berikut:

  1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran sehubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
  • Pengeluaran biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perushaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok: biaya prosuksi, biaya pemasaran, serta biaya administrasi atau umum.
  • Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dibagi mejadi 2 golongan:
  • biaya langsung. Biaya langsung adlah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Dengan demikian dengan mudah diindentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.
  • biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tidak mudah diidentifikaikan denga prosuk tertentu.
  • Penggolongan menurut perilakunya dlama hubungnnya dengan perubahan volume penjualan. Biaya dapat digolongkan menjadi 4:
  • biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berupa sebanding dengan perubahan volume egiatan
  • biaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
  • biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tepat untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah engan tujuan dengan jumlah konstanta pada volume produksi tertentu.
  • biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
  • Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya. Biaya ini dapat dibagi menjadi 2:
  • pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
  • pengeluaran pendapat adalah biaya yag mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
  • BIAYA PRODUKSI

Biaya berbeda dengan biaya dengan non produksi perbedaanya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran, layanyanan pelanggan, design maupun administrasi pada umunya.

  1. Analisis biaya produksi

Untuk menghitung Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost (TFC) adlah dengan cara menambah Biaya Tetap/Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variabel/Variabel Cost (VC).

Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perushaan untuk membeli semua keperluan baik barang maupun jasa yang akan digunaka dalam proses produksi demi menghasilkan/produksi suatu barang. Total Fixed Cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya.

  1. Biaya Variabel Total/Total Variabel Cost (TVC) adlah keseluruhan biaya

yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.

  • Cara menghitung Biaya Rata-Rata/Average Variable Cost (AFC) adalah cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
  • Cara menghitung Variabel Rata-Rata/Average Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
  • Cara menghitung biaya Total Rata-Rata/Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
  • Biaya Marginal/Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambaha produksi satu unit barang/produksi.

Laporan Biaya Produksi

Laporan biaya produksi disebut pula sebaga laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu:

  1. Data produksi. Dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produksi yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam suatu periode.
  2. Biaya yang dibebankan. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamanya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.
  3. Perhitungan harga pokok. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penemepatan produk yang telah selesai diproduksi.

Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi batang yang akan dijual. Biaya tersebut sring disebut sebagai harga pokok produksi.

  • UNSUR – UNSUR BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

  1. Bahan Baku Langsung (Direct Material)

Semua bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yan sederhana dan ekonomis, atau merupakan setiap baha baku yang menjadu bagian yang tak terpisahkan dari produk jadi.sebaai contoh, dalam membuat pakaina pria, kain merupakan bahan langsung.

  • Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

Tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produksi jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu atau merupakan upah yang diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadaa mentah menjadi produk jadi. Sebagai contoh, upah yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakaian yang memotong kain dan menjahit hasil potongan tersebut aalah biaya tenaga kerja langsung.

  • Overhead pabrik (Factory Overhead)

Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua buiaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Terkadang biaya ini disebut sebagai overhead produksi (manufacturing overhead) atau beban pabrik (factory burden). Overhead pabrik. Penekanannya disini adalah pada istilah biaya produksi. Sebagai contoh, upah pengendali persediaan adalah overhead pabrik. Namun, gaji seorang tugas penjualan merupakan beban pemasaran.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu:

  1. Biaya bahan baku idak langsung
  2. Biaya tenaga kerja tidak langsung
  3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
  4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
  5. Biaya lisrtik dan air pabrik
  6. Biaya asuransi
  7. Operasi lain-lain

Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variable costing. Pada metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri  dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabbrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variable costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja.

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok roduksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing.

  1. Full Costing

Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap ditambaha dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran dan biaya adminsitrasi dan umum). Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi.

  • Variable Costing

Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitunkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variable) dan biaya terdiri.


EVALUASI


Hasli

Kamis, 21 Januari 2021

Dasar- Dasar Kelistrikan

 

Materi Pembelajaran  Dasar Perencanaan Teknik Mesin

KD 3.8 Memahami Dasar-dasar Kelistrikan

Materi Minggu 3 Bulan Januari 2021

Jadwal Daring Jum’at, 22 Januari 2021 Pukul 13.00 -15.00

Pokok Pembahasan “Dasar- dasat Kelistrikan

PETUNJUK BELAJAR DARING

  1. Pelajari materi yang diberikan di Halaman Ini
  2. Kerjakan Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan mencantumkan Nama lengkap Kelas
  3. Mengerjakan Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi ini dan sebagai bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring
  4. Pengerjaan Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal mengerjan
  5. Siswa yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti Evaluasi

MATERI PEMBELAJAN

Sebagian besar peralatan rumah tangga menggunakan listrik. Seperti yang kita ketahui peralatan tersebut digerakkan oleh listrik yang tidak dapat dilihat dengan mata manusia. kelistrikan bekerja sesuai dengan contoh tertentu didasarkan pada sifat-sifat dan kerjanya kelistrikan.

Perlu diingatkan bahwa penting sekali untuk anda menguasai sepenuhnya tentang dasar-dasar kelistrikan dengan tujuan untuk dapat memahami konstruksi dan cara kerja peralatan-peralatan kelistrikan yang digunakan di rumah.

PENGERTIAN LISTRIK

Listrik adalah sebagai suatu daya yang muncul akibat terjadinya suatu gaya atau gesekan, dan bisa juga di katakan rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran muatan listrik.

Dalam listrik, muatan menghasilkan medan elektromagnetik yang dilakukan ke muatan lainnya. Listrik muncul akibat adanya beberapa tipe fisika:

1) MUATAN LISTRIK

Muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol dari muatan adalah ( Q ). Sistem SI dari satuan ( Q ) adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar.( Q ) adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif).
Muatan listrik

2) MEDAN LISTRIK

Efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya disebut medan listrik. Medan listrik memiliki satuan Newton/coulomb (N/C). Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang elektronika, dan secara tak langsung memanfaatkannya didalam kawat konduktor (kabel).
Medan listrik

3) POTENSIAL LISTRIK

Dapat pula diartikan sebagai energi potensial listrik per satuan muatan penguji. Secara definisi : usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan positif sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu titik tertentu. Secara matematis, dapat ditulis :

V = U / q

Dimana V, U, dan q masing-masing menyatakan potensial, energi potensial, dan muatan penguji.
Potensial listrik

4) ARUS LISTRIK

Banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu disebut arus listrik. Simbolnya adalah ( A ). Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
Arus listrik

5) ELEKTROMAGNET

Muatan berpindah menghasilkan medan magnet. Arus listrik menghasilkan medan magnet dan perubahan medan magnet menghasilkan arus listrik.

Elektromagnet

Pengetahuan dasar tentang teori kelistrikan

rumus kelistrikan
Membicarakan tentang kelistrikan pada dasarnya adalah membicarakan segala sesuatu yang menyangkut perpindahan elektron karena adanya impuls yang menyebabkannya. Pola berpindahnya elektron-elektron sehingga menimbulkan energi listrik serta upaya pengaplikasiannya di dalam berbagai penerapan adalah termasuk di dalamnya.
Teori tentang kelistrikan telah lama didefinisikan orang setelah banyaknya percobaan-percobaan yang dilakukan orang untuk memahami prilaku perpindahan elektron ini. Kesimpulan-kesimpulan pun telah ditetapkan dan kini telah menjadi baku sebagai dasar di dalam ilmu kelistrikan.

Dalam ilmu kelistrikan ada beberapa besaran dasar yang sangat penting dan sangat dominan, di antaranya adalah : besaran tegangan, besaran arus dan besaran daya.

Besaran tegangan (voltage)
Tegangan listrik adalah perbedaan potential di antara dua titik pada media-media yang menghantar. Apabila perbedaan itu besar, maka dikatakan bahwa tegangannya tinggi. Apabila perbedaannya kecil maka dikatakan tegangannya rendah.
Perbedaan potential ini menjadi syarat mengalirnya arus listrik.
Besaran tegangan adalah bentuk parameter tentang seberapa besar perbedaan potential yang terjadi dan dinyatakan di dalam satuan besarannya.

Besaran tegangan listrik dinyatakan dengan satuan V (Volt).
1 MV (MegaVolt) = 1000 kV (kiloVolt)
1 kV = 1000 V
1 V = 1000 mV (miliVolt)
1 mV = 1000 µV (mikrovolt).

Besaran arus (current)
Arus listrik adalah aliran muatan listrik yang bergerak mengalir dari potential tinggi ke potential rendah di antara dua titik pada media-media yang menghantar.
Besaran arus adalah bentuk parameter tentang seberapa deras arus listrik yang mengalir dan dinyatakan di dalam satuan besarannya.

Besaran arus listrik dinyatakan dengan satuan A (Ampere).
1 MA (MegaAmpere) = 1000 kA (kiloAmpere)
1 kA = 1000 A
1 A = 1000 mA (miliAmpere)
1 mA = 1000 µA (mikroAmpere).

Besaran daya (power)
Daya listrik adalah tenaga/kekuatan listrik yang timbul atas adanya perbedaan potential dan mengalirnya arus dalam satu keadaan aktifitas elektris.
Daya listrik dikatakan nol (tidak ada) apabila :
-Tidak ada tegangan
-Tidak ada arus (meskipun terdapat muatan listrik atau adanya perbedaan potential listrik)
Dengan cara lain bisa dikatakan bahwa daya listrik adalah tidak ada apabila tidak terjadi aktifitas elektris atau aktifitas kelistrikan.
Besar kecilnya daya listrik dipengaruhi oleh besar kecilnya tegangan dan arus yang mengalir dalam suatu aktifitas elektris tersebut. Besarnya tegangan bisa mendorong terbentuknya daya yang besar, dan arus yang besar bisa juga mendorong terbentuknya daya yang besar pula, namun kesemuanya tetap bersifat relatif.
Besaran daya adalah bentuk parameter tentang seberapa besar kekuatan listrik di dalam suatu aktifitas elektris yang melibatkan tegangan dan arus.

Besaran daya listrik dinyatakan dalam W (Watt).
1 GW (GigaWatt) = 1000 MW (MegaWatt)
1 MW = 1000 kW (kilowatt)
1 kW = 1000 W
1 W = 1000 mW (miliWatt)
1 mW = 1000 µW (mikroWatt).

Hubungan antara tegangan, arus dan daya
Ketiga besaran ini mempunyai hubungan yang sangat erat.
Jika tegangan dengan satuan Volt dinyatakan dengan V, arus dengan satuan Ampere dinyatakan dengan I, dan daya dengan satuan Watt dinyatakan dengan W, maka berlaku :

W = V x I
atau
V = W / I
atau
I = W / V

Rumus-rumus itu berlaku untuk kriteria AC ataupun DC.
Contoh 1 : Sebuah setrika listrik yang dioperasikan pada tegangan 220V menarik arus 1,6A.
Berapakah daya listriknya?

W = V x I
W = 220 x 1,6 = 352W.

Contoh 2 : Pada sebuah lemari es lama terdapat tulisan 200W dengan konsumsi arus 1,81A.
Berapakah tegangan listrik yang harus diberikan untuk pengoperasiannya?

V = W / I
V = 200 / 1,81 = 110V

Contoh 3 : Pada sebuah kompor listrik tertulis besaran daya 600W, sedangkan ia dioperasikan pada tegangan 220V.
Berapakah arus yang ditariknya?

I = W / V
I = 600 / 220 = 2,727A.

Besaran resistansi
Resistansi listrik adalah faktor hambatan terhadap arus listrik yang menyebabkan adanya pengurangan atau pembatasan di dalam suatu aktifitas elektris. Semakin besar resistansi pada suatu hantaran maka akan semakin kecil arus yang mengalir dan semakin kecil resistansinya maka akan semakin maksimal arus yang mengalir.
Besaran resistansi adalah bentuk parameter tentang seberapa besar faktor hambatan di antara media-media yang menghantar dalam suatu aktifitas elektris dan dinyatakan di dalam satuan besarannya.

Besaran resistansi listrik dinyatakan dalam Ω (Ohm).
1 MΩ (MegaOhm) = 1000 kΩ (kiloOhm)
1 kΩ = 1000 Ω
1 Ω = 1000 mΩ.

Hubungan antara resistansi dengan tegangan dan arus
Jika resistansi dengan satuan Ohm dinyatakan dengan R, maka hubungannya dengan tegangan (V) dan arus (I) adalah :

V = I x R
atau
I = V / R
atau
R = V / I.

Dari rumus-rumus itu dapat disimpulkan bahwa pada setiap aktifitas elektris di mana terdapat tegangan dan mengalirnya arus, sesungguhnya ada faktor lain yang menyertainya, yaitu faktor hambatan atau resistansi. Baik besar ataupun sangat kecil, faktor hambatan ini tetaplah ada.
Pada sepotong kawat tembaga yang sedang menghantarkan listrik pun sebenarnya terdapat resistansi, yaitu resistansi jenis tembaga.
Dan di dalam praktek, pada setiap peralatan elektronik yang membutuhkan tegangan pengoperasian dan menarik arus ketika beroperasinya mempunyai “resistansi-dalam” atau “resistansi-diri”.
Resistansi-dalam ini tidak selalu bisa diukur dengan Ohm-meter, tetapi bisa diketahui dari kebutuhan tegangan dan arus yang ditariknya.
Mengambil contoh dari yang dikemukakan atas, sebuah setrika listrik yang dioperasikan pada tegangan 220V dengan arus 1,6A maka setrika listrik itu mempunyai resistansi-dalam sebesar :

R = V / I
R = 220 / 1,6 = 137,5 Ω.

Karena itu setiap peralatan elektronik yang membutuhkan tegangan dan menarik arus bisa dipandang sebagai sebuah “resistor”.
Setrika listrik itu bisa diibaratkan sebagai sebuah resistor 137,5 Ω yang disambungkan kepada tegangan listrik 220V....

Sampai di sini, usailah ulasan dasar-dasar dalam kelistrikan yang menyangkut tegangan, arus, daya dan resistansi listrik. Poin-poin pentingnya adalah :
  • Mengetahui hal-hal yang mendasar dalam kelistrikan
  • Mengerti hubungan yang erat antara tegangan, arus, dan daya listrik beserta hitungan-hitungan di dalamnya
  • Mengerti tentang faktor hambatan (resistansi) kaitannya dengan tegangan dan arus listrik beserta hitungan-hitungan di dalamnya
  • Secara sederhana bisa melihat penerapan tentang teori kelistrikan dasar dalam kehidupan sehari-hari.
EVALUASI

Rabu, 20 Januari 2021

Pengertian Biaya Produksi (Production Cost) dan Cara Menghitungnya

 

Materi Pembelajaran  “Produk Kreatif dan Kewirausahaan”

KD 3 .7 Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/jasa

Materi Minggu 3 Bulan Januari 2021

Jadwal Daring Kamis, 21 Januari 2021 Pukul 09.30 -11.00

Pokok Pembahasan “ Pengertian Biaya Produksi (Production Cost) dan Cara Menghitungnya”

 PETUNJUK BELAJAR DARING

  1.  Pelajari materi yang diberikan di Halaman Ini
  2. Kerjakan Evaluasi yang sudah disediakan dihalaman ini dengan mencantumkan Nama lengkap Kelas
  3. Mengerjakan Evaluasi sebagai salah satu Bukti sudah mempelajari materi ini dan sebagai bukti absensi siswa sudah melaksanakan pembelajaran daring
  4. Pengerjaan Evaluasi akan direkam Berdasarakan Waktu dan tanggal mengerjan
  5. Siswa yang telah melaksanakan evaluasi dapat dilihat di bagian Bukti Evaluasi

MATERI PEMBELAJAN

pengertian biaya produksi (production cost) dan cara menghitung biaya produksi

Pengertian Biaya Produksi (Production Cost) dan Cara Menghitung Biaya Produksi – Sebagai seorang pemilik bisnis ataupun sebagai seorang manajer produksi, mengetahui berapa biaya produksi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menciptakan dan mempertahankan kelangsungan produksi dan bisnisnya sehingga dapat menguntungkan perusahaannya. Dengan mengetahui biaya pada setiap langkah dalam produksinya, manajemen dapat mengoptimalkan proses produksi, jadwal pengiriman dan kegiatan-kegiatan umum lainnya dalam upaya meningkatkan efisiensi produksi sehingga lebih baik daripada sebelumnya.

Dengan mengetahui dan menganalisis biaya produksi, manajemen dapat menetapkan harga barang dan jasanya dengan tepat untuk mencapai margin yang sesuai. Sebagai contoh, manajemen perusahaan Roti akan melacak harga tepung terigu, telur, gula pasir, mentega dan komoditas lainnya yang digunakan dalam produksi roti tersebut. Jika ada kenaikan harga barang-barang ini, produksi Roti juga harus menaikkan harganya untuk mempertahankan tingkat keuntungan yang sama.

Jadi apa yang dimaksud dengan Biaya Produksi dan apa saja yang diklasifikasikan sebagai biaya produksi. Berikut ini pembahasan singkatnya.

Pengertian Biaya Produksi menurut Para Ahli

Untuk lebih jelas mengenai Biaya Produksi atau Production Cost, berikut ini adalah beberapa pengertian biaya produksi menurut para ahli.

  • Pengertian Biaya Produksi menurut Kuswadi (2005:22), Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan dengan perhitungan beban pokok produksi atau beban pokok penjualan. Biaya produksi atau penjualan terdiri atas biaya bahan baku dan bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
  • Pengertian Biaya Produksi menurut Suherman Rosyidi (2003:333), Biaya Produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output atau dengan kata lain yaitu nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output.
  • Pengertian Biaya Produksi menurut Amin Widjaya Tunggal (1993:1), Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik.
  • Pengertian Biaya Produksi menurut Abdul Halim (1988:5), Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan (dimatchkan) dengan penghasilan (revenue) di periode mana produk itu di jual.
  • Pengertian Biaya Produksi menurut Mulyadi (1995:14), Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Dari beberapa pengertian dan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Biaya Produksi adalah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.

Jenis-jenis Biaya Produksi

Biaya Produksi atau Production Cost dapat diartikan sebagai total biaya yang harus dikeluarkan untuk sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepada pelanggan. Biaya-biaya produksi ini pada umumnya terdiri dari 3 jenis atau kategori, yaitu biaya bahan langsung (Direct Material Cost), biaya tenaga kerja langsung (Direct Labor Cost) dan biaya overhead pabrik (Factory Overhead Cost).

1. Biaya Bahan Langsung (Direct Materials Cost)
Biaya Bahan Langsung atau Direct Material Cost adalah biaya pembelian bahan baku yang langsung masuk ke dalam produksi suatu produk. Bahan-bahan langsung ini dikonsumsi sebagai bagian dari proses produksi. Contohnya seperti bahan baku Roti adalah tepung, telur dan gula pasir. Bahan baku mainan anak adalah plastik dan karet.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
Biaya Tenaga Kerja Langung atau Direct Labor Cost adalah biaya penuh dari semua tenaga kerja yang terlibat langsung dalam produksi barang atau jasa. Tenaga kerja yang dimaksud disini adalah orang-orang yang bekerja langsung di jalur produksi. Biaya Tenaga Kerja Langsung ini biasanya berupa upah, gaji, tunjangan dan asuransi yang dibayarkan ke karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi barang.

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)
Biaya Overhead Pabrik atau Factory Overhead Cost adalah biaya yang diperlukan untuk mempertahankan fungsi produksi, tetapi tidak langsung dikonsumsi pada unit individu. Biaya Overhead Pabrik ini meliputi :

  • Bahan Tidak Langsung yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak dapat dilacak langsung ke produk yang bersangkutan. Contoh seperti lem, minyak, pembersih dan lainnya sebagainya. Bahan-bahan ini diklasifikasikan sebagai bahan tidak langsung karena tidak akan mungkin (atau tidak efektif) untuk menentukan biaya pasti dari bahan yang masuk ke dalam produksi suatu produk.
  • Tenaga Kerja Tidak Langsung, yaitu tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam produksi produk. Contohnya seperti pengawas, teknisi perawatan mesin dan petugas keamanan. Upah dan tunjangan tenaga kerja tersebut diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung.
  • Biaya-biaya Lainnya, biaya-biaya seperti sewa pabrik, sewa mesin dan asuransi biasanya diklasifikasikan sebagai biaya-biaya lainnya dalam memperhitungkan biaya produksi.

Contoh Perhitungan Biaya Produksi

Sebuah perusahaan yang memproduksi Handphone sedang memperhitungkan biaya produksi per unit Handphone dari total produksi sebulan. Biaya Bahan Langsung dan biaya Tenaga Kerja Langsung yang dikeluarkannya adalah masing-masing sebesar Rp. 20 miliar dan Rp. 200 juta. Sedangkan biaya Overhead Pabrik adalah sebesar Rp. 150 juta. Jumlah unit yang telah diproduksi adalah sebanyak 10.000 unit. Berapakah Biaya Produksi per Unit-nya.

Diketahui :

Biaya Bahan Langsung = Rp. 20.000.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 200.000.000,-
Biaya Overhead Pabrik = Rp. 150.000.000,-
Jumlah Unit yang diproduksi = 10.000 unit

Penyelesaiannya :

Biaya Produksi per Unit = (Biaya Bahan Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik) / Jumlah Unit yang diproduksi
Biaya Produksi per Unit = (20.000.000.000 + 200.000.000 + 150.000.000) / 10.000
Biaya Produksi per Unit = 20.350.000.000 / 10.000
Biaya Produksi per Unit = 2.350.000

Jadi Biaya Produksi pada bulan yang bersangkutan adalah sebesar Rp. 20.350.000.000,- dan apabila dihitung menjadi per unit maka Biaya Produksi per Unit-nya adalah sebesar Rp. 2.350.000,-. Jika Perusahaan tersebut menjual Handphone tersebut dengan harga Rp. 2.800.000,- per unit, maka margin keuntungannya adalah sebesar Rp. 450.000,- atau sekitar 19,15%.


Evaluasi 

Hasil Evalusi 

Review Soal PAT DPTM Tahun 2021/2022

 1. Menganalias Prediksi Kekuatan Sambungan Soal Evaluasi Klik Disini  Hasil Evaluasi Klik Disini 2.  Menerapkan Teknik Kekuatan Transmisi(p...